produk yang ada digenggaman sering kali produk mentah, yang kita tahu hanya memiliki manfaat umum dan
tidak lebih dari yang dimiliki
produk pesaing lainya. Jika seorang entrepreneur memasarkan produk yang biasa-biasa saja dan
dimiliki oleh kebanyakan produk kompetitor maka amat sulit produk baru itu
masuk pasar. Konsumen akan tetap mempertahankan produk yang dibelinya
dibandingkan harus mencoba produk lain yang belum tentu memiliki nilai lebih.
Saat ini konsumen lebih percaya pada produk-produk yang sudah terbukti memberi
manfaat dibandingkan produk baru yang sedang di tawarkan, ini kondisi jika
produk tidak memiliki nilai lebih dibanding dengan yang lainnya. Apabila produk
milik perusahaan memiliki nilai lebih, maka kemungkinan produk baru akan dicoba
oleh konsumen.
Karena itu pemilik
prosduk harus temukan “unque selling” yang ada pada produk. Salah satu
cara agar produk berbeda adalah dengan menambah atau menemukan sesuatu yang
tidak dimiliki oleh pesaing. Hal ini sangat penting agar produk yang
biasa-biasa menjadi luar biasa karena penemuan ini. Untuk teman-teman yang lagi
memulai usahanya agar bisa memperhatikan cara-cara jitu dibawah ini agar
usahanya laris teman hhhmmmmmm........
Temukan
sesuatu yang unik pada suatu produk. Hal ini sangat penting supaya produk
menjadi unik, dimana produk yang tadinya biasa-biasa berubah menjadi lebih WOW heheheheeee......
Saya akan memberikan suatu contoh kasus, ketika saya sedang
mengembangkan produk minuman, produk minuman itu hanya untuk menghilangkan rasa
haus semata seperti produk minuman pada umumnya. Tetapi dari bahan-bahan yang
digunakan herbal yang digunakan Kemudian saya menemukan keunikkan produk yang
saya kembangkan ini, ternyata minuman ini dapat menghilangkan lemak pada perut,
khususnya untuk orang dewasa. Bagian terakhir ini tidak dicantumkan dalam
brosur produk. Nah, saya mendorong agar manfaat terakhir ini agar dicantumkan,
sebab manfaat terakhir ini adalah unique selling yang dimiliki oleh produk
tersebut. Dengan cara mendapatkan unique selling ini produk akhirnya menjadi
amat beda dengan produk pesaing.
Bagian yang unik memang tidak serta-merta kita temukan
tetai melalui penelusuran histori akan ditemukan bagian yang unik. Khususnya bagi
anda yang telah mempunyai suatu produk atau mungkin produk dari warisan
keluarga anda.
Bagian yang unik diprediksikan akan menambah nilai jual
suatu produk. Produk sampo diawal kebanyakan hanya untuk membersihkan rambut,
sesuai dengan kebutuhan konsumen akhirnya bahan daripada sampo dicari berbagai
bahan tambahan berasal dari berbagai bahan tumbuhan dan vitamin. Misalnya lidah
buaya, merang, daun mangkok, daun menthol, aroma buah, serta lainnya.
Menemukan bagian-bagian yang unik tentu tujuan utamanya agar produk
berbeda dengan yang lainya. Unique selling ini akan ditonjolkan ketika
ditawarkan ke konsumen. pada brosur akan besar dan diulas detail. Begitu pula
pada x-bander, artikel iklan di koran, di website, di spot radio, serta sarana
komunikasi penjualan lainya. Begitu pula para pemasar wajib mengetahui bagian
ini agar bisa menyampaikan ke konsumen mengenai keunikan suatu produk memang
sebaiknya bagian yang unik ini diresmikan sebagai bagian produck
knowledge
yang utama. Jadi jangan abaikan bagian
produk yang unik, sebab bagian ini akan memicu produk bisa laku dipasar
Temukan Unique Selling Dari Perilaku Konsumen
Jika produk suda ada dan sudah umum konsumen mengetahui mengenai produk tersebut, maka perjelas suatu keunikan produk. Kalau sebelumnya yang diperjelas adalah manfaat unik suatu produk, sekarang bisa mencari tambahan yang lainya agar produk menjadi berbeda dengan yang lain.
Perilaku
pembelian keluarga besar sangat berbeda dengan perilaku keluarga kecil. Begitu pula
dengan pilihan akan produk, keluarga besar akan berbeda dengan keluarga kecil. Keluarga
besar cenderung memilih produk dengan kemasan yang berisi banyak. Oleh sebab
itu pikirkanlah membuat produk yang bisa diterima konsumen berdasarkan perilaku
konsumen yang ada. Mengembangkan produk dengan memberi variasi akan isi produk akan memberi peluang produk
lebih laku dibandingkan yang tidak dikembangkan isinya. Nah produk-produk yang
jumbo akan laris manis jika dikembangkan. Makanan snack akan disukai yang
berukuran besar, selain harga murah, juga cukup untuk keluarga besar.
Pengembangan
produk diatas bisa kita ambil suatu contohnya. Pembalut wanita, pertama kali
melihat peluang ini adalah pembalut wanita softness. Pada umumnya kemasan pembalut wanita adalah 10 pieces. Karena
kemampuan marketing manager melihat peluang pasarnya, maka produk yang suda ada
dikembangkan menjadi produk yang berbeda. Posisi unik yang dilihat adalah
perilaku konsumennya. Pada umumnya konsumen pembalut wanita kalau sedang
membeli produk ini selalu meminta kepada pemilik toko untuk membungkusnya
rapat-rapat, seolah membeli barang rahasia. Nah, hal ini merupakan keuikan
perilaku konsumen ketika membeli barang berbentuk pembalut wanita. Secara logika,
meskipun membutuhkan produk ini, kaum wanita memiliki keengganan jika harus
membeli produk ini. Sekarang baru ketahuan bahwa mereka lebih enjoy membeli
sekali dengan resiko ”malu” sekali yaitu membeli produk lebih banyak. Oleh sebab
itu sejak diluncurkan produk dengan kemasan jumbo, produk ini laris manis
seperti google.com. marketing menager mengetahui peluang dari sisi
keunikan konsumen dalam membeli produk.
Jadi
pengembangan produk dari sisi penemuan unique selling tidak melulu fokus ke produk,
tetapi dari perilaku konsumen jega termaksud dapat dikembangkan. Produk rokok
sampoerna juga mengembangkan ini dari sisi iklannya. Rokok memiliki rasa yang
khas ketika diisap seorang perokok. Ragam rasa itu akan dirasakan ketika akan
mengisapnya, cara membuka pemmbukus bisa dilakukan dengan cepat. Bisa dari
bagian atasanya setelah mengelupas cukainya. Ritual ketika akan diisapun bisa
seperti ini, perokok mengetuk-ngetuk batang ke meja, atau memilin-milin batang
rokok agar gembur. Memberikan batang rokok dengan kopi, atau menekan bagian
filternya. Setelah itu berubah disulut dengan rasa yang nikmat.
Temukan {kemasan yang menjual} produk
Sesuai dengan penelitian bahwa produk bisa mudah
ditemukan oleh konsumen, ketika kemasan produk sungguh memikat konsumennya. Kemasan
yang menarik adalah salah satu cara dalam meningkatkan impulse buying. Pada saat ini perkembangan disain grafis untuk produk berkembang begitu
pesat, oleh bagi produk yang tidak
memperhatikan disain kemasan, tentunnya akan sulit bersaing dengan produk yang
kemasannya lebih baik. Kemasan yang didesain dengan performa menjual akan membantu
penjualan secara signifikan, oleh karenanya jangan abaikan bagian ini untuk
mendramatisir produk agar mudah menghipnotis mata para konsumen yang sedang
memilih produk .
Nah,
untuk memoles agar produk bisa laku dipasar,cara yang palling efektif saatini
yaitu dengan menemukan unque selling pada produk, dan desain kemasan produk
yang cocok untuk produk masa sekarang ini. Teman-teman juga pernah melihat dan
mengkonsumsi produk sari puspa yang kemudian di re-launching dengan kemasan baru dannama yang baru yaitu soffel. Pihak
produsen memiliki hitungan yang cermat untuk mengubah citra produk agar produk itu bisa bersaing hanya di kancah
Nasional tetapi di dunia internasional. Pengganti citra produk anti -nyamuk itu
tidak lepas dari strategi penjualan produk ke manca Negara dan citra lokal
menjadi citra internasional, sebab tidak bisa beradaptasi di negara tujuan
ekspor.
Memoles produk agar laku memang sangat penting, khususnya produk
baru, sebaiknya menemukan kemasan yang sesuai dengan produk yang kita
kembangkan dan di sukai oleh konsumen. Beberapa produk terus menerus melakukan
desain pada produknya seiring dengan perkembangan zaman dan permintaan pasar. Hal
itu tentunya untuk meningkatkan citra produk tersebut ke pasar dan konsumen. Prosduk-produk
yang sering mengganti kemasan dan desainnya seperti: mie instan, minuman,
kosmetik kecantikan, dan lainnya. Sementara itu produk yang masih
mempertahankan keklasikkan desain produk menjadi bagian utama pencitraan
produk, seperti rokok 234(Dji sam soe), rokok Gudang Garam surya, sreta produk
klasik lainnya.
Pencitraan produk melalui kemasan
akan menjadi pertimbangan yang sangat serius terutama pada produk-produk yang dibeli dengan
liyalitas yang tinggi, sementara itu produk-produk yang dikonsumsi dengan
ketidakloyalan medah sekali ganti kemasan. Produk-produk yang sering diganti
kemasan ini adalah cara bertahan dari kematian produk. Seperti yang diketahui
produk yang memiliki karakter PLC (product life cycle) sangat cepat akan selalu
berganti kemasan produk agar produk yang diproduksi bisa dipasarkan kembali. Inilah
yang perlu kita pikirkan ketika memasarkan produk baru, kemasan yang menjual
akan menjadi pertimbangan utama untuk
memoles produk agar laku di pasar.
Poles produk dengan aneka
tambahan
Produk yang biasa-biasa saja
memang akhirnya tenggelam dan ditinggalkan para konsumennya. Khususnya produk yang
berjenis teknologi, semakin ketinggalan teknologinya, maka produk semakin
ditinggalkan oleh konsumen. Sekarang ini laboratorium penggandaan foto mulai
menyusut bahkan banyak sekali yang tutup dengan hadirnya kamera digital. Konsumen
tidak mau lagi mencuci-cetakkan film sebab biaya yang dikeluarkan cukup mahal. Sekarang
ini para pencinta fotografi lebih menyukai menyimpan foto di komputer daripada
mencetaknya. Kalaupun mau mencetaknya akan dicetak sendiri melalui print biasa
dengan menggunakan kertas foto. Cara ini sungguh hemat dan tidak terlalu
repot-repot.
Nah cermin ini
bisa dipakai oleh para entrepreneur dalam memoles
produk yang dimilikinya. Artinya kalau sekarang ini sudah memiliki produk, maka
yang perlu dipikirkan adalh mengembangkan produk sedemikian rupa agar tetap
digunakan oleh konsumennya. Produk yang sudah ada diusahakan dicari keunikannya
dankegunaan yang lainnya agar mampu bersaing dengan produk lainnya. Produk larutan cap kaki tiga,
produk awalnya adalah produk dengan rasa air dan beberapa aroma herbal dan cula
badak. Sekarang ini agar produk tidak ditinggalkan konsumennya pemilik
menambahkan berbagai rasa buah didalamnya tersebut. Sebelumnya kemasan dalam
botol, dimodifikasi dengan menggunakan kaleng untuk larutan yang berasa buah. Ini
adalah cara bagaimana memoles produk yang sudah ada agar bertahan di pasar.
Menemukan apa
saja yang ditambah dalam produk memang tidak mudah, memmbutuhkan pengetahuan
lebih dan riset yang mendalam. Sabun lifebuoy sebelum ini adalah sabun
kesehatan warna merah, dan tanpa tambahan TCC, sekarang sabun lifebuoy selain
warna merah juga memiliki warna lainnya selain tambahan TCC. Untuk menuju
kondisi sekarang ini tentunya produsen harus melakukan riset secara mendalam.
Bagi seorang entrepreneur tentunya bisa melakukan survei kecil-kecilan, dan
temukan tambahan untuk memoles produk. Jika anda belum bisa melakukan sendiri,
maka mengikuti produk pesaing adalah langkah mudah yang bisa diterapkan. Namun
nilai pertama lebih tetap pada penemu pertama dibanding dengan yang meniru tersebut.
Lindungi
keunikan produk
Usaha melindungi produk yang unik adalah cara survive sebagi seorang
pengusaha. Sebab jangan sampai kebangkitan entrepreneur Indonesia ini dapat memicu pertentangan dan
pecah bela bangsa. Banyak sekali produk yang dihasilkan oleh negeri ini dan dimodifikasi
oleh para entrepreneur. Begitupula bahan-bahan dasar produk, semuanya sangat
melimpah. Sekarang bergantung
pada para entrepreneur dalam memanfaatkan bahan baku yang melimpah tersebut,
disamping untuk melindungi penemuan- penemuan baru akan produk. Seperti rumah
makan minang yang sekaran ini banyak beredar di seluruh Indonesia, sampai kini
masih belum jelas siapa yang menemukan nama dan produk tersebut, dan apakah
sudah di urus hak patennya. Kelak akan menjadi suatu pertantangan jika
produk sudah menjadi mesin uang dan sangat menghebohkan.
Produk
yang unik biasanya akan menjadi buruan para usahawan lainnya. Oleh sebab
itu jika memiliki produk yang memiliki
keunikan dan memiliki peluang cukup besar dipasarkan, maka seorang entrepreneur
harus melindungi produk yang sudah ditemukan. Sebelum dipasarkan perlu memiliki
cara melindungi produk tersebut, jika tidak, maka resiko kehilangan produk akan
cukup besar. Seperti yang tidak kita duga, beberapa desain batik milik Idonesia
hak patennya ternyata ada di Amerika, ini tentunya sangat merugikan. Mungkin
kita juga ingat dengan upaya-upaya negara Malaysia untuk mengambil karya-karya
batik indonesia sebagai karya Malaiysia
dan hal ini pernah menimbulkan pertentangan hebat. Jangan sampai hal ini
terjadi pada produk-produk milik anda.
Segera hak patenkan produk
yang anda miliki agar tidak terjadi chaos. Sekarang ini merupakan era
entrepreneur dan semua orang bakalan akan membuka usaha. Booming entrepreneur
harus disambut dengan antusias, tetapi jangan lupa bahwa kondisi ini juga akan
memicu bannyak kerugian yang disebabkan oleh kelengahan seorang entrepreneur
dalam melindungi produk yang telah dihasilkannya. Oleh
sebab itu tidak cukup dengan menemukan produk unik semata, tetapi juga harus
melindungi produk tersebut agar tidak ditiru atau dibajak oleh orang lain.
Untuk itu segeralah mematenkan produk yang anda miliki dan lindungi semuah hak
intelektual terhadap produk anda sebelum orang lain mencurinya. Caranya yaitu
segera mendaftarkan hak merek anda kelembaga yang mengurusi hak cipta merek di
negara anda.
Jika langkah ini sudah dilakukan, jangan lupa untuk segera
mengurus izin edar, kalu di Indonesia anda harus pergi ke depkes dan BPOM untuk
produk- produk anda agar produk baru yang diluncurkan tidak mengalami banyak
kendala. Masalah-masalah yang sering terjadi yaitu
ketidaktahuan seorang entrepreneur terhadap produk yang dihasilkan. Ketika
dipasarkan belum sebulan sudah dirazia kerena problem izin BPOM serta lainnya. Saya
kira para pengusaha pasti mengetahui hal ini, dan akan bertindak dengan baik
untuk keberlangsungan usaha anda dari berbagai hambatan yang semestinya tidak
perlu.
Buat kamu yang ingin mengembangkan produk anda maka sebaiknya agar melakukan beberapa trikstrategi di atas. Nah sobat semoga artikel diatas dapat bermanfaat untuk anda. terimah kasih kerena telah membaca artikel diatas.
jangan lewatkan beberapa Artikel menarik dibawah ini.
jangan lewatkan beberapa Artikel menarik dibawah ini.
Manado City
0 comments:
Post a Comment